Kok bisa sih orang-orang pada LDR?
Hahaha… pertanyaan itu ditujukan untuk saya sendiri juga…
LDR a.k.a Long Distance Relationship, tapii…
Kayanya di masa pandemik gini boleh di ganti jadi, Lock Down Relationship.
Ga bisa ketemu karena Lock Down hahaha… sama!
Kadang gua suka amaze sama yang berhasil ngejalanin LDR.
Hmmm… yang ga suka sama penganut sekte LDR boleh diem sebentar? Sebentar aja sampe covid-19 punah dari bumi.
Ada beberapa orang yang kontra sama LDR. Dan gua gatau kenapa.. (hmm tapi ga ada gerakan Indonesia Tanpa LDR atau Anti-LDR.)
Mungkin yaa… yang kontra, mereka sebelumnya pernah jadi penganut sekte LDR tapi gagal, atau mungkin juga mereka yang ga pernah sama sekali di sekte ini, menelan mentah-mentah opini dari orang-orang yang pernah gagal.
Nahh buat penganut sekte LDR, gua yakin pasti menjalani hubungan jarak jauh karena YA MAU GA MAU. Kangen? pasti yaaa, Pengen ketemu? pasti yaaa, Bosen? Hmm.. pasti jugaa.
Gua lagi ada di tahap terakhir tuh.. Bosen… kayanya karena komunikasi yang gitu-gitu aja. Tapi gua pikir lagi orang-orang yang bukan penganut sekte LDR pasti pernah bosen juga.. ya kannn?
Bosen tuh sebenernya wajar. Normal. Human nature feeling.
Nahh gua mencoba untuk mengingat kembali kenapa gua mau ngejalanin LDR… tapi pas gua inget alasannya cuma satu : Dia doang yang mau sama gua.
Hahahahaha
Engga deng,, gua coba buat menghilangkan gimana caranya gua ga bosen sama dia. Dari inget waktu kita pertama kenal, kenapa gua bisa suka sama dia, moment happy kita.
Tapi itu doang ga cukup. Ada hal yang harus gua tanamkan di diri gua. Gua harus mengingat kalau…
I want to keep it in my mind as my root.
“What i have is good, even though some people don’t think that matter. It does. Because everything else comes after, and it gets so easy to forget.”
I don’t have to find another one that better. Because i have my ordinary that already an extraordinary for me.
-Dearmariana-
Leave a Reply